Beberapa hal yang bisa membatalkan keislaman seseorang banyak ragamnya. Dibawah ini salah satu yang wajib untuk dihindari oleh kita sebagai umat muslim, diantaranya :
1.Mempersekutukan Allah (syirik) dalam ibadah. Allah ta’ala berfirman :
{ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ }
“ Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah niscaya Allah akan mengharamkan sorga baginya dan tempat tinggalnya (kelak) adalah neraka, dan tiada seorang penolongpun bagi orang-orang yang zalim “ ( Al Maidah 72 )
Dan di antara perbuatan syirik tersebut ialah: meminta doa dan pertolongan kepada orang-orang yang telah mati, begitu pula bernadzar dan menyembelih kurban demi mereka.
2.Menjadikan sesuatu sebagai perantara antara dirinya dengan Allah dengan meminta do’a dan syafa’at serta berserah diri (tawakkal) kepada perantara itu. Yang melakukan hal tersebut, menurut kesepakatan ulama (ijma’) adalah kafir.
3.Tidak mengkafirkan orang musyrik, atau ragu akan kekafiran mereka. Ataupun membenarkan faham (mazhab) mereka, dengan demikian ia telah kafir.
4.Berkeyakinan bahwa selain tuntunan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam itu lebih sempurna, atau berkeyakinan bahwa selain ketentuan hukum beliau itu lebih baik, sebagaimana mereka yang mengutamakan aturan-aturan manusia yang melampaui batas lagi menyimpang dari hukum Allah (peraturan thaghut) dan mengenyampingkan hukum-hukum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka yang berkeyakinan seperti ini adalah kafir.
5.Membenci sesuatu yang telah ditetapkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagai syari’at beliau, walaupun ia mengamalkannya, maka ia menjadi kafir, karena Allah telah berfirman:
{ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ }
Demikian itu adalah dikarenakan mereka benci terhadap apa yang diturunkan oleh Allah, maka Allah menghapuskan (pahala) segala amal mereka“ (Muhammad: 9).
6.Memperolok-olok sesuatu dari ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ataupun terhadap pahala maupun siksaan yang telah menjadi ketetapan agama, maka ia menjadi kafir, karena Allah telah berfirman:
{قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِؤُونَ (65) لاَ تَعْتَذِرُواْ قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ }
“Katakanlah (wahai Muhammad), terhadap Allah-kah dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kau sekalian memperolok-olok? Tiada arti kamu meminta maaf, karena engkau telah kafir setelah beriman “ (Al Maidah: 65-66).
7.Sihir, di antaranya ialah ilmu guna-guna (sharf) yaitu merobah kecintaan seorang suami terhadap istrinya hingga menjadi benci, begitu juga ilmu pekasih, yaitu menjadikan seseorang mencintai sesuatu yang tak disenanginya dengan cara-cara setan. Maka barangsiapa yang mengerjakan sihir atau senang dan rela dengannya maka ia adalah kafir. Karena Allah berfirman:
{ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ }
“Sedang kedua malaikat itu tidak mengajarkan (suatu sihir) kepada seorangpun sebelum mengatakan, sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu, sebab itu janganlah kamu kafir “ (Al Baqarah: 102).
8.Membantu dan menolong orang-orang musyrik untuk memusuhi kaum muslimin, karena firman Allah ta’ala:
{ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ }
“Dan barangsiapa di antara kamu mengambil mereka (Yahudi dan Nasrani) menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim“ (Al Maidah: 51).
9.Berkeyakinan bahwa ada sebagian orang diperbolehkan tidak mengikuti syari’at Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka yang berkeyakinan seperti ini adalah kafir, karena Allah berfirman:
{ وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ}
“Barangsiapa menghendaki selain Islam sebagai agama, maka tak akan diterima agama itu darinya, dan ia di akhirat tergolong orang-orang yang merugi “ (Ali Imran: 85).
10.Siapa yang berpaling secara keseluruhan dari agama Allah, atau dari hal-hal yang menjadi syarat mutlak sebagai muslim, tanpa mempelajarinya dan tanpa melaksanakan ajarannya. Karena Allah berfirman:
{وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآَيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُونَ }
“Tiada yang lebih zalim daripada orang yang telah mendapatkan peringatan melalui ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya, sesungguhnya Kami akan menimpakan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa“ (As Sajadah: 22).
{وَالَّذِينَ كَفَرُوا عَمَّا أُنْذِرُوا مُعْرِضُونَ }
“ Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka ” ( Al Ahqaf: 3)
Dalam hal yang membatalkan keislaman ini, tak ada bedanya dalam hukum, antara yang main-main dan yang sungguh-sungguh, sengaja melanggar ataupun karena takut, kecuali jika terpaksa. Semoga Allah melindungi kita dari hal-hal yang mendatangkan kemurkaan-Nya dan siksa-Nya yang pedih.
No comments:
Post a Comment